Evaluasi Keberhasilan Program Sekolah Terbuka di Indonesia
Program Sekolah Terbuka atau sering disebut dengan program Paket C, merupakan salah satu program pendidikan nonformal yang telah diterapkan di Indonesia sejak lama. Program ini memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tidak dapat mengakses pendidikan formal untuk tetap mendapatkan pendidikan secara mandiri. Namun, seiring perkembangan zaman, evaluasi keberhasilan program ini menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
Evaluasi keberhasilan Program Sekolah Terbuka di Indonesia menjadi fokus utama bagi para ahli pendidikan. Menurut Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd., seorang pakar pendidikan dari Universitas Negeri Malang, evaluasi merupakan langkah penting untuk menilai sejauh mana program pendidikan tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat. “Dengan melakukan evaluasi, kita dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan dari Program Sekolah Terbuka ini sehingga dapat dilakukan perbaikan yang lebih baik di masa mendatang,” ujarnya.
Salah satu indikator keberhasilan Program Sekolah Terbuka yang sering diukur adalah tingkat kelulusan peserta didik. Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tingkat kelulusan peserta didik Program Paket C tahun 2021 mencapai 80%. Meskipun angka tersebut tergolong tinggi, namun evaluasi terhadap proses pembelajaran dan kualitas pendidikan yang diterapkan masih perlu ditingkatkan.
Dr. Ir. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, M.P.A., M.A., M.Sc., seorang pakar pendidikan dari Universitas Indonesia, menekankan pentingnya peningkatan kualitas tenaga pengajar dalam Program Sekolah Terbuka. “Tenaga pengajar yang berkualitas akan berdampak positif terhadap proses pembelajaran dan motivasi belajar peserta didik. Oleh karena itu, evaluasi terhadap kualitas tenaga pengajar perlu terus dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan di Program Sekolah Terbuka,” katanya.
Selain itu, evaluasi terhadap kurikulum dan metode pembelajaran juga menjadi hal yang penting dalam menilai keberhasilan Program Sekolah Terbuka di Indonesia. Prof. Dr. Anies Baswedan, M.P.P., Ph.D., Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menegaskan bahwa kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta metode pembelajaran yang inovatif akan meningkatkan minat belajar peserta didik. “Kita perlu terus melakukan evaluasi terhadap kurikulum dan metode pembelajaran agar Program Sekolah Terbuka dapat memberikan hasil yang optimal bagi peserta didik,” ungkapnya.
Dengan melakukan evaluasi secara berkala terhadap berbagai aspek yang terkait dengan Program Sekolah Terbuka, diharapkan keberhasilan program ini dapat terus meningkat dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Indonesia. Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd., “Evaluasi bukanlah tujuan akhir, namun merupakan langkah awal untuk melakukan perbaikan yang lebih baik di masa depan.”